10 SEBAB KEMATIAN HATI

 10 SEBAB KEMATIAN HATI



Ibrahim bin Adham berkata:


Hati  telah mati disebabkan sepuluh perkara.


 أَوَّلُهَا : عَرَفْتُمُ اللَّهَ ولَمْ تُؤَدُّوا حَقَّه

.


1. Pertama : ”Kalian mengenal Allah. Namun kalian tidak menunaikan hak-Nya.”


 الثَّانِي : قَرَأْتُمْ كِتَابَ اللَّهِ ولَمْ تَعْمَلُوا بِه

.

2. Kedua: ”Kalian membaca Kitabullah (Al-Quran Al-Karim). Namun kalian tidak mengamalkan apa yang terkandung di dalamnya.”

 

وَالثَّالِثُ : ادَّعَيْتُمْ حُبَّ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتَرَكْتُمْ سُنَّتَه

.

3. Ketiga: ”Kalian mengaku cinta kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Namun kalian meninggalkan tuntunannya.” 


وَالرَّابِعُ : ادَّعَيْتُمْ عَدَاوَةَ الشَّيْطَانِ وَوَافَقْتُمُوهُ

.

4. Keempat: ”Kalian mengatakan benci dan memusuhi syetan. Namun kalian justru selalu menyepakati dan mengikutinya.”


وَالْخَامِسُ : قُلْتُمْ نُحِبُّ الْجَنَّةَ ولَمْ تَعْمَلُوا لَهَا

.


5. Kelima: ”Kalian mengatakan, ‘kami cinta surga’. Namun kalian tidak beramal untuk mendapatkannya.”

 

وَالسَّادِسُ : قُلْتُمْ نَخَافُ النَّارَ وَرَهَنْتُمْ أَنْفُسَكُمْ بِهَا

.

6. Keenam: ”Kalian mengatakan, ‘kami takut masuk Neraka’. Namun kalian justru menggadaikan diri kalian dengannya.”

 

وَالسَّابِعُ : قُلْتُمْ إِنَّ الْمَوْتَ حَقٌّ وَلَمْ تَسْتَعِدُّوا لَه

.

7. Ketujuh: ”Kalian mengatakan, ‘sesungguhnya kematian pasti akan datang’. Namun kalian tidak mempersiapkan diri untuk menyambutnya.”

 

وَالثَّامِنُ : اشْتَغَلْتُمْ بِعُيُوبِ إِخْوَانِكُمْ وَنَبَذْتُمْ عُيُوبَكُمْ

.

8. Kedelapan: ”Kalian sibuk mencari aib saudara-saudara kalian. Namun lalai dari aib diri kalian sendiri.”


وَالتَّاسِعُ : أَكَلْتُمْ نِعْمَةَ رَبِّكُمْ ولَمْ تَشْكُرُوهَا

.

9. Kesembilan: ”Kalian memakan kenikmatan dari Rabb kalian. Namun kalian tidak pernah mensyukurinya.”


وَالْعَاشِرُ : دَفَنْتُمْ مَوْتَاكُمْ وَلَمْ تَعْتَبِرُوا بِهِم

.

10. Kesepuluh: ”Kalian menguburkan orang mati di antara kalian. Namun kalian tidak mau mengambil pelajaran darinya.”


[Disebutkan oleh Abu Nu’aim Al-Ashbahani dalam Hilyatul Auliya’ VII/426 karya,  Ibnu Abdil Barr dalam Jâmi Bayân Al-‘Ilmi wa Fadhlihi no. 1220, Asy-Syâthiby dalam Al-I’tishom I/149 (Tahqîq Masyhûr Hasan Alu Salman), dan selainnya)]


Semoga Allah melindungi kita semua dari segala perkara yang dapat merusak dan mematikan hati.


Allahumma Aamiin..