1.095 Hari Bersamamu Aku Tumbuh

 1.095 Hari Bersamamu Aku Tumbuh 

Ibu Suwarti dan Bunda Tri 


"Njenengan induknya disini, jadi jangan merangkap lagi karena sekolah sudah di merger" begitulah awal mula kolaborasi dan sinergi yang kami sepakati di tahun 2020 sehingga aku harus melepas sekolah lainnya untuk konsen di SDN Bulak Rukem I Surabaya


Tak berapa lama kemudian pandemi covid-19 menyapa Surabaya , kami sempat dikarantina di hotel asrama haji yang melahirkan karya buku "kala covid menyapa guru", sejak itu kita terus berkarya tiada henti


Pembenahan infrastruktur fasilitas sekolah terus dilakukan seiring dengan peningkatan kompetensi guru melalui pembinaan secara rutin dan juga pelatihan-pelatihan yang mendatangkan narasumber ke sekolah


Dari mulai Podcast B-One Lover's, Gasebo, Mushola , perpustakaan, kantin sehat , area hijau , lapangan futsal, lahan parkir hingga kantin sekolah tak luput dari tangan dinginnya untuk menjadikan sekolah kami makin tertata lebih baik


Gelombang besar dan hembasan karang tak menjadikan perahu SDN Bulak Rukem I Surabaya goyah karena setiap tantangan sudah disiapkan solusinya walau harus mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya dua puluh empat jam selama seribu sembilan puluh lima hari sejak beliau menjabat.


Penerapan Sekolah'e Arek Suroboyo jadi program unggulan dengan lima belas ekstrakurikuler membuahkan banyak prestasi dari tingkat kota Surabaya hingga nasional membawa harum nama sekolah 


Masih banyak lagi kebaikan - kebaikan yang sudah beliau tanam , butuh ratusan hari untuk merangkai nya ...


Kini,... Tak ada lagi senyum sapa kritik dan nasehatnya di sekolah karena masa pengabdiannya di dunia pendidikan telah habis, dan kembali ke rumah untuk menikmati masa-masa pensiun bersama keluarga.


Ada bangga dan haru berpadu... 😭😭😭

Ada tangis yang tak bisa kubendung bila mengingat semua nya 😭😭😭 


Akan tetapi, hidup harus terus dijalani

Perjuangan harus dilanjutkan 💪

Estafet kepemimpinan beliau harus tetap digelorakan 💪


Fasilitas yang sudah disiapkan harus dijaga, dirawat dan dimaksimalkan untuk mengembangkan bakat, minat dan prestasi siswa 💪


Terimakasih ibu Suwarti  , Semoga Allah SWT senantiasa memberikan perlindungan, kesehatan, kemudahan dan keberkahan Aamiin

Read More

Nisan Sultan Buton Muhammad Idrus Kaimudin di Masjid Quba

 Nisan Sultan Buton Muhammad Idrus Kaimudin di Masjid Quba

Makam Sultan Buton Muhammad Idrus Kaimudin di Masjid Quba


Bau-Bau - Berkunjung ke suatu daerah kurang lengkap rasanya bila tidak berkunjung ke tempat bersejarah dan karena saat ini sudah ada di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara maka kita berkunjung ke nisan Sultan Buton Muhammad Idrus Kaimudin di Masjid Quba


Sebuah bangunan masjid tua bernama Masjid Quba sebagai bukti warisan masuknya periode Islam klasik Nusantara di Kesultanan Buton, Muhammad Idrus Kaimuddin sekitar abad 18 Masehi silam di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) 

Papan tulisan Nisan Sultan Buton Muhammad Idrus Kaimudin di Masjid Quba


Masjid tua yang berusia hampir 200 tahun ini masih terawat dan terjaga kebersihannya dengan baik serta masih aktif digunakan untuk beribadah oleh masyarakat Buton.


Sepintas bangunan putih ini tidak seperti bangunan masjid pada umumnya. Masjid ini terletak di Kelurahan Badiah, Kecamatan Murhum atau tidak jauh dari kawasan benteng pertahanan Kesultanan Buton, Kota Baubau, Sultra.


Di sekeliling masjid banyak terdapat makam. Salah satunya makam Sultan Buton ke-29. Ini sesuai wasiat Sultan pada saat itu ketika meninggal dunia dirinya ingin di makamkan di samping masjid. Bangunan masjid sebagai nisannya, sehingga keturunan sultan juga di makamkan di sekitar masjid.


Masjid ini masih digunakan untuk sholat oleh masyarakat Buton bahkan menjadi salah satu destinasi wisata religi wisatawan domestik.


Dalam sejarah Buton, La Ode Muhammad Idrus Kaimuddin tercatat sebagai sultan Buton ke-29 (1824-1851). Selain dikenal sebagai sultan, ia juga dikenal sebagai ulama besar Buton yang sangat produktif dalam menulis naskah dalam tiga bahasa (bahasa Wolio, bahasa Melayu, dan bahasa Arab). 


Melalui kajian teks yang dikarang oleh La Ode Muhammad Idrus Kaimuddin, diketahui bahwa teks naskah Bula Malino berisi tentang nasihat La Ode Muhammad Idrus Kaimuddin yang ditujukan kepada dirinya diantaranya: 

(1) agar jangan mabuk dengan kesenangan dunia, (2) agar senantiasa mengajari dan menyayangi diri sendiri, (3) agar senantiasa melaksanakan rukun Islam, berzikir, bersalawat dan salam serta memohon doa pada waktu tengah malam, (4) agar jangan membual dan memfitnah sesama, (5) agar senantiasa mensucikan diri, (6) agar mengetahui kejelekan dunia, (7) agar tidak mengutamakan kekuasaan dan kebangsawanan, (8) agar senantiasa bertawakal dan berpegang pada janji nabi, (9) agar sering mendengarkan pengajaran, (10) agar berkata apa adanya, (11) agar jangan memakai kebohongan, dan (12) agar senantiasa ikhlas hati dalam mengenang rahasia Tuhan.(Bunda Tri)


Read More

© Copyright BUNDA TRI.COM