PENUTUPAN PANITIA PELEPASAN SISWA DI DELEGAN
Menikmati liburan bersama kerabat atau teman, tanpa perlu mengeluarkan biaya besar, obyek Wisata Segara Indah Delegan di Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, tempatnya. Hamparan pasir putih diiringi lenggak-lenggok ombak dapat mengusir kepenatan para turis setelah menempuh perjalanan 40 kilometer dari Kota Gresik.
Bagi guru SDN WONOKUSUMO VI /45 Surabaya, liburan ke Wisata Segara Indah Delegan (Wisid) terasa asyik untuk bersantai bersama sekaligus sebagai momen pembubaran panitia pelepasan siswa SDN WONOKUSUMO VI /45 Surabaya. mereka betah berlama-lama di pantai itu.
”Tekstur pasirnya lembut. Ombaknya juga tidak begitu besar sehingga aman buat kami para guru yang nota bene tidak mahir berenang namun sangat suka bermain hingga ke bibir pantai. Bahkan, berenang agak ke tengah,” katanya.
Terlihat para pengunjung lain, juga mengajak anaknya ke Pantai Delegan untuk menumbuhkan rasa cinta anaknya pada laut. Menurut dia, berwisata ke obyek wisata itu dari segi biaya sangat murah. Namun, manfaatnya besar.
Sejumlah pengunjung, terutama anak-anak, memilih bermain pasir dengan membuat istana pasir, menimbun kaki pakai pasir putih dan halus. Sebagian lagi berenang menggunakan pelampung atau bahkan ban serta menggunakan ayunan ombak dengan kano dan perahu nelayan.
Manajer Pengelola Wisid Muzaroddin menyatakan, daya tarik obyek wisata itu karena mudah dijangkau dan murah. Pengunjung bisa menikmati hamparan pasir putih dan deburan ombak sambil membaringkan diri beralaskan tikar.
Wisatawan yang ingin bermain ombak bisa menyewa ban dengan tarif Rp 3.000 sampai Rp 7.000, dan digunakan sepuasnya karena tidak ada batasan dari penyewa.
Tiket masuk ke kawasan pantai pun cuma Rp 6.000 per orang.
Awalnya kawasan wisata itu dikelola oleh perorangan. Baru pada 2007 desa terlibat, dan secara bertahap manajemen disempurnakan. Pengelola tak sekadar menjual keelokan pantai, tetapi juga menambah beberapa wahana bermain.
Kini, Wisid menjadi tempat wisata alternatif karena lokasinya relatif strategis, berada di jalur wisata ziarah wali mulai dari Sunan Giri dan Maulana Malik Ibrahim di Gresik, Sunan Drajat di Lamongan, hingga Sunan Bonang di Tuban. Pengunjung Wisid didominasi dari Gresik, Lamongan, Sidoarjo, dan Surabaya.
Keberadaan obyek wisata pantai Delegan benar-benar mampu mendongkrak ekonomi desa dan pendapatan warga sekitar. Pengunjung yang semakin ramai, terutama pada musim liburan, meski mayoritas turis domestik, cukup mampu mendongkrak ekonomi warga sekitar.
Meski demikian, memang masih ada beberapa sarana terutama di sekitar pantai yang belum ditata secara baik. Pemkab Gresik pernah menggagas kawasan wisata itu disulap jadi Pusat Wisata Bahari dan Bumi Perkemahan Padang Bulan, termasuk mereklamasi sebagai areal pantai.
Namun, hingga kini rencana itu masih sekadar wacana. Padahal lokasinya berdampingan dengan tempat pelelangan ikan. Artinya, daya tarik pantai tak hanya pasir putih dan deburan ombak, tetapi juga wisatawan bisa menikmati ikan segar hasil tangkapan nelayan.
Penduduk Delegan berharap kawasan pantai tetap sebagai tempat piknik keluarga yang merakyat dan terjangkau semua kalangan masyarakat. Kini ada kekhawatiran, jika Wisid dikelola dan dikuasai pemilik modal, melancong ke Pantai Delegan tak semurah dan semudah sekarang.
Apalagi ada beberapa rencana untuk mengembangkan obyek wisata itu tanpa keterlibatan Pemkab Gresik. Warga Desa Delegan bahkan mulai mengembangkan kawasan menjadi desa wisata.
Pada 2012 direncanakan kawasan itu disulap dengan sebuah konsep terpadu antara wisata perbukitan, waduk, dan pantai. ”Pengunjung yang ingin menggelar pelatihan di luar ruang atau outbound tinggal memilih lokasi, perbukitan, waduk dekat persawahan, atau pantai,” ujar Muzaroddin.
Masyarakat Desa Delegan berharap pemerintah daerah hanya memberikan bantuan fasilitas sarana dan prasarana sehingga warga tetap bisa berpartisipasi dalam pengelolaan.
Ramainya pengunjung juga menjadi berkah bagi pemilik ban, pemilik perahu untuk mengelilingi pinggir pantai, atau sekadar berenang. Paling tidak satu pemilik ban bisa menyewakan sedikitnya 30 ban per hari.
Pengelola berbagai sarana untuk disewakan kepada turis juga terus menambah berbagai fasilitas, seperti perahu jenis kayak dan kano, dan flying fox (berseluncur dengan tali).
Sarana berseluncur sepanjang 60 meter dengan lebar 8 meter, untuk menguji adrenalin, sangat diminati anak-anak dan remaja. Tak kurang dari 50 orang menggunakan sarana ini, terutama pada akhir pekan.
Pantai Delegan sepertinya menarik untuk dikunjungi, apalagi tak butuh dana besar. Berbagai sarana bermain atapun sekadar menguji adrenalin juga terjangkau, tanpa harus merogoh kantong lebih dalam.
Apalagi warga setempat juga mulai banyak yang membuka warung sederhana, dengan menu utama ikan bakar, hasil tangkapan nelayan pada hari itu juga. Deburan ombak juga bisa menambah nikmatnya menyantap ikan gurih di pinggir pantai.
Piknik ke Pantai Delegan benar-benar dapat melenyapkan kepenatan, apalagi tiket masuk serta biaya sewa-menyewa berbagai peralatan tak terlalu mahal. Tidak ada salahnya kita mencoba berwisata religi ke Gresik, dan mampir di pantai yang berjarak sekitar 60 kilometer dari Kota Surabaya ini.
Selain pantainya yang indah kulinernya juga memuaskan cocok dengan lidah dan kantong kita,
alhamdulillah
No comments:
Post a Comment