BUNDA.......DIAN PINGIN SEKOLAH....


Sungguh suatu ironi yang terjadi.di kota metropolitan Surabaya dg icon Surabaya barometer pendidikan.masih ada anak yang belum tersentuh pendidikan,salah siapa????????????
semalam datang tamu kerumah,yang tak  lain adalah cucu keponakan.
namanya dian umurnya 11 tahun,parasnya cantik,rambutnya ikal, kulitnya sawo matang ada dekik dipipinya,sepintar dia terlihat layaknya anak seumuranya yang tidak bermasalah,namun sungguh mengagetkan ketika diawal pembicaraan dian mengatakan " Bunda...Dian pingin sekolah...",sejenak ku termenung mendengar permintaanya,lalu aku bertanya "memangnya dian belom sekolah?,dengan lemah dia menggelengkan kepala sambil berkata " belum ..."ekspresi sedih yang muncul diwajahnya menggambarkan betapa rindunya dia dengan yang namanya sekolah.
kuabaikan kedua orang tuanya yang mendampingi bersama adiknya laki-laki usia 3 tahun,saat ini konsentrasi hanya pada dian kuperhatikan dari rambut sampai kepala apa yang salah dari dian,adakah sesuatu yang menghalanginya hingga dian harus terambas hak nya untuk sekolah,semua pertanyaan itu bermain diotakku, ku rengkuh dian dalam pelukanku tuk menghapus wajah sedih yang tergambar diwajahnya namun itu hanya bisa mengobatinya sesaat,ku ajak dian bermain konsentrasi tembak...doorr, tuk mengembalikan senyum diwajahnya ,alhamdulillah upaya aku bak gayung bersambut pelan tapi pasti senyum itu kembali jauh dilubuk hati yang paling dalam aku berjanji tak akan aku biarkan senyum itu hilang kembali....
aku beri dian buku dan pensil ternyata dian dengan bangga memamerkan padaku bahwa dia bisa menulis,membaca dan berhitung dan benar saja semua soal penambahanyang aku beri dia jawab dengan benar,dian juga pandai menyanyi dan mengaji namun disetiap jeda pembicaraan dian mengatakan aku sedih karen tidak punya teman,aku sedih karen tidak sekolah aku pingin seperti temanku yang lain,aku pingin seperti mereka bunda....
sesaat setelah aku puas bermain dengan dian aku temui orang tuanya yang masih keponakanku ( anak dari kakak suamiku ) aku interogasi mereka kenapa dian tidak sekolah?
ayahnya mengatakan " Dian sakit,dulu pernah sekolah tapi dia g bisa bergaul dengan lingkungannya dia pernah menjambak ( menarik rambut teman /gurunya ) sehingga lingkungannya mengatakan bahwa dian gila, dan setiap 2 minggu sekali sampai sekarang dian masih kontrol ke RSUD Dr.Soetomo Poli syaraf,dulu sama gurunya disarankan ke SLB atau Inklusi cuman kami orangtuanya menganggap dian baik - baik saja walaupun tidak sekolah yang penting dian bisa baca , tulis dan hitung .
semakin dalam aku selami ternyata aku menangkap satu isyarat bahwa ada " pembunuhan karakter" yang telah dilakukan lingkungan sekitar dian, namun aku belom bisa memutuskan hal apa yang harus aku lakukan untuk menyelamatkan dian dari masalah ini yang jelas samapi saat ini ditelingaku seperti ada sebuah suara yang tak pernah berhenti mengaung,Bunda....dian pingin sekolah...............