Naik Perahu Jelajah Pantai Kenjeran
13/7/2016
Wisata bahari kali ini
yang kami jelajah adalah perairan pantai kenjeran , yang terkenal indah .
tidak terlalu susah bagi pengunjung pantai ria Kenjeran ataupun pantai lama THP
Kenjeran untuk bisa berlayar ke tengah laut , sebab di dua tempat wisata itu memang
ada jasa para nelayan yang menyediakan perahunya untuk berlayar .
Dengan hanya membayar
tarif perahu yang relatif murah perorang Rp. 10.000 ,kita bisa melihat indahnya
desa yang ada di pinggiran pantai dan wisata pantai ria dengan dewi kuan in nya
serta jembatan surabaya yang baru saja di resmikan.
Rute yang dilewati bila
kita mulai dari pantai lama THP Kenjeran adalah Rumah Nelayan yang berwarna
warni , jembatan Surabaya , rumah nelayan sukolilo , pantai ria dengan
pemandangan dewi kuan in dan ken park nya .
Sebaliknya untuk rute
yang dilewati bila kita mulai dari pantai ria adalah sebaliknya , namun bila
kita naik perahunya dari pantai ria , Husnan ( bapak nelayan yang punya jasa
perahu ) menyampaikan tidak melewati patung dewi kuan in karena galangannya (
tempat mangkalnya perahu ) ada di area sebelum patung Dewi Kuan In .
Satu lagi yang menjadi
alternatif pengunjung dan masih menjadi tempat favorit adalah gunung
pasir Ya, gunung pasir adalah nama sebuah
hamparan pasir sepanjang 2 kilometer dan lebar 150 Meter yang berada di tengah
laut pantai Kenjeran. Dinamakan gunung pasir karena jika air laut sedang surut
akan terlihat sebuah gundukan pasir yang sangat luas bahkan gundukan itu lebih
mirip dengan sebuah pulau. Di tempat tersebut terdapat hamparan pasir luas
yang tetap dangkal meski kondisi dalam keadaan pasang. Saat surut, di sana
sering dimanfaatkan pengunjung mencari keong dan kerang , berendam ataupun berenang ..
Tidak itu saja, tempat tersebut menjadi jujugan utama wisatawan ketika berwisata di Pantai Kenjeran (Selat Madura). Meski harus menumpang perahu nelayan, namun tidak sedikit pengunjung yang tertarik untuk sekedar berfoto di tengah laut.
Asal muasal gunung pasir ini tidak ada yang tahu bahkan para nelayan pun tidak ada yang tahu. Husnan mengatakan "saya sudah 40 tahun mbak jadi nelayan tapi saya tidak tahu asal muasal gunung pasir ini, " tuturnya.
"Dulu bapak saya pernah bilang ini sudah ada sejak zaman Belanda. Dan yang tidak kalah menariknya, disana ada sumber mata air dan beberapa orang yang menyakini kalau air yang ada di gunung pasir ini bertuah, " Imbuh Bapak 56 tahun ini. Kamis (13/07/16).
Terkait dengan hal itu. Muljono kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kenjeran mengatakan, "Memang sampai saat ini belum ada yang tahu asal muasal gunung pasir ini mungkin ini sudah ada sejak zaman Belanda, " ungkapnya. " Atau mungkin ini merupakan hasil sendimentasi atau proses alam pengumpulan partikel-partikel laut, " Imbuhnya.
No comments:
Post a Comment