Tradisi Riyoyo kupat di Sukolilo
13/7/2016 ada transaksi jual beli kuliner ketupat dan teman temannya seperti lepet , lontong lodeh , lontong cecek , lontong Terung lengkap dengan lawuh rajungan , nasi pecel, klantink , agar agar , es campur , es sirup dll
Spesial hanya ada di desa sukolilo kelurahan sukolilo baru kecamatan Bulak semua transaksi kuliner hari ini yg dijual di GRATIS kan.
Salah satu tradisi yg membudaya dan sudah turun temurun hingga saat ini , penjualnya anak anak yang beli semua umur , mulai dari anak - anak hingga nenek kakek.
Hal yang paling lucu saat ada penjual dari luar desa sukolilo, fani dari jombang yang sedang berkunjung ke jembatan Surabaya melihat kerumunan orang, beliau mendekat dan tergiur ingin membeli , dengan penuh semangat beliau mengeluarkan uang dari kantongnya, dengan lagunya nada , penjual cilik mengatakan " ga atek duwek" ( = tidak pakai uang atau gratis , fani terbengong dan seakan tidak percaya , dengan penuh tanda tanya beliau terima makanannya sambil senyum senyum sendiri ...
Dengan nikmatnya beliau memakan menu lontong terung lengkap dengan rajungannya , sambil tersenyum Fani berkata "heeeemmm enak dan gratis , sayang cuma setahun sekali ,"
Dagangan baru dikeluarkan langsung di serbuuuuu
Hehehe dalam waktu sekejap ludes laa..
Satu penjual habis , pindah ke penjual satu nya ...
Begitu seterusnya ...
Bener bener wisata kuliner yang menyenangkan bagi warga sukolilo dan ini hanya terjadi setahun sekali .
Makanya moment seperti ini sangat dinanti , setiap rumah yang ada anak kecilnya pasti jualan , karena ini sudah tradisi .
Inilah tradisi kupatan yang masih membudaya di desa sukolilo kelurahan sukolilo baru kecamatan Bulak , Semoga tahun depan pas moment kupatan bisa berkunjung ke desa kami , menikmati indahnya suasana riyoyo kupat di desa Sukolilo Kecamatan Bulak Kota Surabaya .
By: Bunda Tri
No comments:
Post a Comment