Aisyiyah Bicara Peran Keluarga Dalam Penguatan Beragama Untuk Ketahanan Nasional
Surabaya - Pagi ini berlangsung Dialog wanita lintas Agama di acara Forum kerukunan umat beragama kota Surabaya ,mengangkat tema peran keluarga dalam penguatan beragama untuk ketahanan nasional ( 13/7/2016/
Kegiatan FKUB ( Forum Kerukunan Umat Beragama ) Surabaya terdiri dari beberapa perwakilan Agama mulai dari Islam , Hindu , Budha , Kong hucu , Kristen Katolik dan Kristen Protestan ,Hadir pada acara ini KH. Alimi ( Ketua FKUB ) ,KH. Imanan ( waket ) dari MUI , Andik Hariadi ( Sekjen ) , dari Hindu I Wayan Surasa ( Ketua PHBI “ Pura jagad karangan ) dari Kristen , Pendeta Slamet , Buyung setino ( Bun Bio ) dan perwakilan dari masing – masing agama yang ada di surabaya , acara FKUB ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan secara berkala dan tempatnya bergiliran dan hari ini , bertempat di Museum NU Jl. Gayungsari Timur 35 Surabaya.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang mejemuk dalam hal suku , adat istiadat , bahasa budaya , bahkan agama ,dalam kondisi yang serba majemuk dan sifat misionaris dari sebagaian agama , peluang terjadinya benturan dan konflik sangat terbuka lebar , karena itu sikap toleran dari setiap pemeluk agama dibutuhkan untuk menciptakan kondisi rukun , karena ketidak rukunan dan konflik hanya merugikan masyarakat penganut agama itu sendiri dan dari sekian banyak konflik yang terjadi di masyarakat ,disinyalir sangat kental nuansa keagamaannya .
Gus Udin dalam sambutanya menyampaikan “ Peran ibu ibu dalam kerukunan antar umat beragama di era saat ini sangat dibutuhkan , tentunya di dahului dari keluarga , tetangga dan lingkungan dan hal ini tentunya tidak bisa dipungkiri peran Ibu – ibu sangat penting .
Harapan dari acara ini adalah rencana tindak lanjut dari dialog ini , ada informasi yang tidak terputus perihal kerukunan antar ummat beragama , agar tidak ada lagi radikalisme yang mengatasnamakan agama .
Ibu adalah tulang punggung kesuksesan rumah tangga yang didalamnya ada suami , anak dan anggota keluarga yang lainnya , mengutib sebuah kata mutiara “ Suami yang sukses karena dibelakangnya ada wanita yang luar biasa , Wanita yang sukses maka suami yang stress begitu pula bila ada anak yang sukses maka ada ibu yang hebat di belakangnya.
Hubungan kasih sayang Ibu dan anak sudah sangat dekat sejak anak ada dalam kandungan karena itu pentingnya memupuk kesadaran karena itu sangat
Agama apapun menanamkan kehidupan beragama dalam keluarga sebagai pondasi penguatan iman dan norma kepada anggota masyarakat , dan agama adalah satu satunya alat untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akherat , Doktrin pendidikan keluarga sudah harus dimulai saat mencari jodoh kemudian dilanjutkan dengan menikah dan memiliki anak yang akan menjadi penerus bangsa , agama , Negara dan agama Islam mengajarkan bagaimana suami istri berhubungan intim harus dimulai dengan doa dan diakhiri dengan doa agar kita memiliki anak tanpa campur tangan setan , hal ini merupakan pendidikan awal bagi keluarga disampaikan oleh Siti Alifah Hikmawati S.Th.I utusan dari Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Surabaya mewakili Agama Islam menyampaikan tema pendidikan dalam keluarga untuk penguatan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Wanita berperan sangat strategis dalam keluarga sebagai pengayom dan pembimbing sehingga membekali diri , membina diri , memperluas wawasan pengetahuan , memiliki ketrampilan adalah sebuah keniscayaan dengan demikian diharapkan mampu meningkatkan peran dalam menciptakan kerukunan umat beragama disampaikan oleh Ending titis Bodro Triwarsi ( Konghucu) dari Blitar dalam paparannya peningkatan peran wanita dalam keluarga menciptakan kerukunan umat beragama
Sudah saatnya bukan perbedaan lagi yang kita cari atau yang kita bicarakan , tapi persamaanlah yang seharusnya kita cari karena dari persamaanlah hidup ini akan saling menghargai , menghormati dan selaras . lewat persamaan kita bisa jalin persaudaraan dengan begitu akan tercipta kerukunan dengan sendirinya . ( By : Bunda Tri )
Kegiatan FKUB ( Forum Kerukunan Umat Beragama ) Surabaya terdiri dari beberapa perwakilan Agama mulai dari Islam , Hindu , Budha , Kong hucu , Kristen Katolik dan Kristen Protestan ,Hadir pada acara ini KH. Alimi ( Ketua FKUB ) ,KH. Imanan ( waket ) dari MUI , Andik Hariadi ( Sekjen ) , dari Hindu I Wayan Surasa ( Ketua PHBI “ Pura jagad karangan ) dari Kristen , Pendeta Slamet , Buyung setino ( Bun Bio ) dan perwakilan dari masing – masing agama yang ada di surabaya , acara FKUB ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan secara berkala dan tempatnya bergiliran dan hari ini , bertempat di Museum NU Jl. Gayungsari Timur 35 Surabaya.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang mejemuk dalam hal suku , adat istiadat , bahasa budaya , bahkan agama ,dalam kondisi yang serba majemuk dan sifat misionaris dari sebagaian agama , peluang terjadinya benturan dan konflik sangat terbuka lebar , karena itu sikap toleran dari setiap pemeluk agama dibutuhkan untuk menciptakan kondisi rukun , karena ketidak rukunan dan konflik hanya merugikan masyarakat penganut agama itu sendiri dan dari sekian banyak konflik yang terjadi di masyarakat ,disinyalir sangat kental nuansa keagamaannya .
Gus Udin dalam sambutanya menyampaikan “ Peran ibu ibu dalam kerukunan antar umat beragama di era saat ini sangat dibutuhkan , tentunya di dahului dari keluarga , tetangga dan lingkungan dan hal ini tentunya tidak bisa dipungkiri peran Ibu – ibu sangat penting .
Harapan dari acara ini adalah rencana tindak lanjut dari dialog ini , ada informasi yang tidak terputus perihal kerukunan antar ummat beragama , agar tidak ada lagi radikalisme yang mengatasnamakan agama .
Ibu adalah tulang punggung kesuksesan rumah tangga yang didalamnya ada suami , anak dan anggota keluarga yang lainnya , mengutib sebuah kata mutiara “ Suami yang sukses karena dibelakangnya ada wanita yang luar biasa , Wanita yang sukses maka suami yang stress begitu pula bila ada anak yang sukses maka ada ibu yang hebat di belakangnya.
Hubungan kasih sayang Ibu dan anak sudah sangat dekat sejak anak ada dalam kandungan karena itu pentingnya memupuk kesadaran karena itu sangat
Agama apapun menanamkan kehidupan beragama dalam keluarga sebagai pondasi penguatan iman dan norma kepada anggota masyarakat , dan agama adalah satu satunya alat untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akherat , Doktrin pendidikan keluarga sudah harus dimulai saat mencari jodoh kemudian dilanjutkan dengan menikah dan memiliki anak yang akan menjadi penerus bangsa , agama , Negara dan agama Islam mengajarkan bagaimana suami istri berhubungan intim harus dimulai dengan doa dan diakhiri dengan doa agar kita memiliki anak tanpa campur tangan setan , hal ini merupakan pendidikan awal bagi keluarga disampaikan oleh Siti Alifah Hikmawati S.Th.I utusan dari Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Surabaya mewakili Agama Islam menyampaikan tema pendidikan dalam keluarga untuk penguatan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Wanita berperan sangat strategis dalam keluarga sebagai pengayom dan pembimbing sehingga membekali diri , membina diri , memperluas wawasan pengetahuan , memiliki ketrampilan adalah sebuah keniscayaan dengan demikian diharapkan mampu meningkatkan peran dalam menciptakan kerukunan umat beragama disampaikan oleh Ending titis Bodro Triwarsi ( Konghucu) dari Blitar dalam paparannya peningkatan peran wanita dalam keluarga menciptakan kerukunan umat beragama
Sudah saatnya bukan perbedaan lagi yang kita cari atau yang kita bicarakan , tapi persamaanlah yang seharusnya kita cari karena dari persamaanlah hidup ini akan saling menghargai , menghormati dan selaras . lewat persamaan kita bisa jalin persaudaraan dengan begitu akan tercipta kerukunan dengan sendirinya . ( By : Bunda Tri )
No comments:
Post a Comment