Tim Pemburu Sejarah di Makam Van Der Tuuk

Tim Pemburu Sejarah di Makam Van Der Tuuk 

                 foto: Dino Kiliaan             

KIM BAHARI - Sejumlah arek Suroboyo tergerak memburu sejarah di Makam Peneleh,diantaranya komunitas love suroboyo , Komunitas Love Suroboyo, masDhahana Adi (Surabaya Punya Cerita) dan si Payung Merah (Anggota Tim 11 von Faber, admin Surabaya Heritage Society-Sjarikat Poesaka Soerabaia, dan admin Indonesian History) berkolaborasi untuk mendokumentasi makam Peneleh, usai membagi diri dalam kelompok – kelompok kecil untuk menelusuri nisan demi nisan  mencari makam Mr. Van Der Tuuk ,membuahkan hasil .( 8/10/16)

Dr. Herman Neubronner van der Tuuk (lahir di Malaka, 24 Oktober 1824 – meninggal di Surabaya, 17 Agustus 1894 pada umur 69 tahun adalah peletak dasar linguistika modern beberapa bahasa yang dituturkan di Nusantara, seperti bahasa Melayu, Jawa, Sunda, Toba, Lampung, Kawi (Jawa Kuna), dan Bali. Dalam buku ”Mirror of the Indies”, Rob Nieuwehuys mengutip komentar seorang pendeta Bali (pedanda) yang sangat berpengaruh ketika itu, “Hanya ada satu orang di seluruh penjuru Bali yang tahu dan paham bahasa Bali, orang itu adalah Tuan Dertik (Mr. Van der Tuuk) karena oleh kalangan masyarakat Buleleng, ia dikenal sebagai Tuan Dertik, orang yang kontroversial, namun sekaligus dicintai.




Dr. Herman Neubronner van der Tuuk ikut menyebarkan semangat perlawanan terhadap Belanda dan Ia termasuk orang menentang dalam cara berpakaian Belanda, penentang segala hal tabu dalam berbahasa, moralitas, masyarakat dan ilmu pengetahuan, Kakak dari Herman Neubronner van der Tuuk ini adalah kepala dewan pengadilan Surabaya (Raad van Justitie) yg sekarang kantornya menjadi Tugu Pahlawan, Dimakamkan jadi satu dg Herman Neubronner van der Tuuk                         

Bahasa adalah salah satu kunci pemersatu utama untuk negara multietnis seperti Indonesia,Tanpa bahasa, tentu komunikasi akan sulit terlaksana, Untuk itu, pemerintah mencanangkan bulan Oktober dijadikan sebagai bulan bahasa. Pemilihan bulan Oktober ini didasarkan pada kelahiran tokoh penting peletak dasar bahasa Indonesia yang kini ada. Dan berbicara tentang bahasa, tak lepas dari andil tokoh ini.


Salah satu peserta yang ikut dalam  Tim pemburu sejarah di makam Van der tuuk mengatakan “ Saya yg malah sangat berterimakasih pada komunitas ini... dengan blusukan ini ternyata saya bisa mendapatkan daftar nama seluruh warga negara Belanda yg dimakamkan disini... termasuk diantaranya ada makam para leluhur saya..dari familie kiliaan dilokasi ini” Ujar Dino Kiliaan (Dfh/Tri/LS)