Nonik Belanda di Kantor Pos Kebun Rojo Surabaya
Nonik Belanda di Kantor Pos Kebun Rojo Surabaya
Surabaya - ratusan langkah kaki arek - arek suroboyo yang tergabung dalam komunitas love suroboyo , wadah anak muda kreatif yang memiliki jargon kenali dan peduli kotamu ini melakukan blusukan di kampung Eropa 2 dengan mengambil rute Kantor pos kebun rojo , Sabtu 11/3/17
Seremonial pembukaan acara sebelum blusukan menjadi agenda rutin sebelum mengawali blusukan siang ini.
Senyum ramah dan sambutan meriah dari pegawai kantor pos kebon Rojo Surabaya menjadi support dan motivasi tersendiri bagi peserta ditengah teriknya mentari yang cukup membakar kulit .
Eka Tusmawati selaku Aswam Kug dan Vilatelli didampingi Lesu Triono dari staf pelayanan kantor pos kebon rojo Surabaya yang menjadi guide siang ini sangat hamble dan murah hati berkenan menjelaskan dengan detail sejarah berdirinya sejak awal hingga hari ini menjadi kantor pos .
Usia 217 tahun gedung kantor pos menjadi salah satu alasan untuk dijadikan salah satu cagar budaya yang ada di Surabaya Sesuai dengan SK walikota Surabaya Nomor 188.45/ 251/402.104/1996 nomor urut 19 gedung kantor pos Surabaya di Jalan Kebon Rojo bangunan cagar budaya yang dilindungi keberadaannya oleh undang-undang
Bangunan peninggalan kolonial yang masih tegak berdiri dengan kokohnya berbalut Dominasi warna orange dan hitam ini memiliki sejarah awalnya sebagai tempat tinggal bagi Bupati Surabaya pada tahun 1881 sedangkan gedung ini sendiri dibangun pada tahun 1800-an yang kemudian dijadikan sebagai sekolah hbs Surabaya yang merupakan Sekolah Lanjutan tinggi pertama gabungan SMP dan SMA untuk warga negara Belanda Eropa dan elite pribumi termasuk presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno.
Sejarah panjang gesung kantor pos kebonrojo surabaya sejak didirikan tahun 1800 mengalami beberapa kali fungsi hingga kemudian menjadi dibangun gedung kantor pos Kebon Rojo dilaksanakan kurun waktu 1926 sampai dengan 1928 rancangan dari G.P.J.M Bolsius dari Departemen BOWO ( burgerlijke Open Bare Werken ) Batavia ( Jakarta ) ini .
Satu hal yang menarik di kantor pos gedung Kebon Rojo ini ada empat ruang bekas penjara politik yang kemudian digunakan sebagai ruang kantor di antaranya kantor Aswam Kug dan Vilatelly yang ditempati Eka
" saya pernah menemui nonik Belanda sedang berjalan menembus lemari besi yang sekarang digunakan sebagai tempat menyimpan Benda yang dicetak diproduksi oleh PT pos Indonesia ( Vilatelly ) , namun saya cepat cepat membaca dzikir yang saya bisa " ujar Eka ( Bunda Tri )
No comments:
Post a Comment