Kisah Dibalik Amplop Kelulusan

Satu hal paling unik , berkesan dan tak terlupakan Diakhir Seragam Abu - abu


" Ada satu anak dikelas A2 yang memiliki ciri - ciri , dia paling pandai dikelas , kritis , suka berdebat sayang sekali tahun ini dia harus tinggal dikelas" Ujar bu Rieke  walikelas A2 Biologi saat akan memberikan pengumuman kelulusan pada kami dan pandangan beliau tepat ke arahku.
                       
Seisi kelas jadi heboh , baper dan kepo ....

Semakin gaduh suasana kelas karena beberapa teman lagi sudah tak sabar ingin tahu siapa dia ?
" Kalau benar itu kamu , kita gak terima !! Kita demo ke kepala sekolah bahkan sampai ke jakarta kita siap !" Ujar candra ketua kelas A2 padaku ...

Aku diam....
Tak bersuara 
                      
" anak - anak silahkan selesaikan administrasi spp nya yaa... hasil pengumuman akan kita bagi usai ada laporan dari TU bahwa kalian telah lunas administrasi,  kalau masih ada yang belum lunas maka pengumuman akan ditunda hingga waktu yang belum ditentukan " lanjut bu Rieke 
                      
Dieeeerrrrr !!!!!         
              
Bagai disambar petir disiang bolong , Akulah satu-satunya siswa yang belum bayar spp 3 bulan , Lengkap sudah perang batin  melanda hatiku ,Apa daya aku hanya anak nelayan .

Bapakku tidak punya perahu , Bapak dan Emak hanyalah buruh nelayan yang g cukup untuk makan kami 10 bersaudara ,  Upah Jualan kerupuk dan teh botol di pantai ria sepulang sekolah hanya cukup buat diberikan Emak beli minyak gas untuk Penerangan rumah 2,5 X 7 meter.
                      
Rasa itu ,Masih kuingat ,Kukenang dan tak akan kulupakan. ..
Teman-teman satu kelas tahu tentang itu , mereka tahu siapa aku.... 
                      
Dengan inisiatif nya candra menggalang dana untuk melunasi spp ku , apalah daya uang saku anak sekolah tahun itu tak seberapa banyak  , namun berhasil terkumpul satu spp 
                      
Sayang sekali kepala sekolah dan guru masih tidak mengijinkan pengumuman dibagi...
" lunasi dulu yaa... amplop pengumuman aman ada di walikelas A2, kami masih sabar menunggu sampai kamu bisa melunasi nya" Ujar kepala sekolahku                       
Satu pembelaharan Persahabatan terindah membuatku makin baper , namun aku gak boleh berlarut-larut. ..

Aku harus bangkit !
Aku harus berusaha !
Aku harus pulang !

Aku pulang diantar Ribut sahabatku,  cewek cantik berambut hitam lekam ini sangat sayang padaku...

Sesampai di rumah,  tak kutemukan Emak ku ....

" ah mungkin mak masih ke pantai , jual ikan ke yuk lin " kataku pada rebut , sahabatku
Selanjutnya kuajak Ribut kerumah nenek , aku ceritakan kesulitan ku dan alhamdulillah aku diberi satu cincin untuk kujual di pasar krampung dan hasilnya cukup untuk menutup satu spp, alhamdulillah 
                      
Masih ada hari esok....

Aku harus berusaha , upayaku menyampaikan ke Emak tentang masalahku g berani kusampaikan melihat susah payahnya beliau berjuang melawan hidup dengan 10 anak yang memiliki kebutuhan berbeda dan tidak sedikit   
                    
Semalaman aku gak bisa tidur....                       
Esoknya tekadku sudah bulat !!!

Aku Ngamen!

Seharian penuh aku mengamen tapi belum memenuhi target satu spp, Dari pintu ke pintu membawa ecek ecek ( alat musik sederhana dari tutup botol yang dipaku ke kayu )  berharap ada dermawan yang baik hati memberikan koin atau lembar uangnya padaku.

Terdengar adzan dhuhur berkumandang...                       
Langkahku menuntun ku ke masjid , aku bersimpuh menangis,  memohon kepada mu ya Allah,  beri hambamu jalan terbaik untuk keluar dari masalah ini , Aamiin    
                   
Turun dari masjid ada suara yang memanggilku " Tri....’” Kutolehkan wajahku untuk melihat siapa yang memanggilku 

" kamu kenapa nak , kok ada disini ? " tanyanya , Aku memanggilnya pak Dol , dulu pernah tinggal di dekat rumah ku,Tanpa ragu , aku ceritakan masalahku dengan tetesan air mata 

" sekarang sudah punya uang berapa dari hasil Ngamen? " tanya pak dol

" seribu lima ratus " jawabku

" kurang berapa untuk bayar spp ? " tanya pak dol lagi

" enam ribu rupiah " jawabku

" ya sudah ini aku beri 6000 , bayar spp mu ". Ujar pak dol

Subhanallah
Alhamdulillah
Allahu Akbar!

Doaku langsung diijabah oleh mu ya Allah..., Aku sujud syukur , Tak lupa mengucapkan terimakasih dan berlari sekencang mungkin mengambil sepeda yang kuparkir di pasar keputih  damen.                   
  
Secepat angin aku mengayuh sepeda ku ke sutorejo almamater ku ....                       
Sesampai di sekolah , teman-teman ku menyambutku penuh suka cita " gimana Tri,  dapat? " tanya Emi dan cholifah secara bersamaan 

Ku anggukan kepala sambil tersenyum , kugandeng semua teman-teman ku untuk bersama menghadap ke tata usaha sekolah guna melunasi kewajiban pembayaran spp . Akan tetapi kesabaran kami masih harus diuji , saat itu semua guru sedang rapat di luar sekolah termasuk wali kelas yang membawa amplop pengumuman kelulusan. 

Hari itu....

Kami semua menunggu, dengan harap - harap cemas ...
Teringat ucapan bu Rieke walikelas A2 Biologi ada satu anak dia paling pandai dikelas , kritis , suka berdebat sayang sekali tahun ini dia harus tinggal dikelas .

Dengan dada berdebar kencang , teman-teman menguatkanku bahwa itu bukan aku " jangan memutuskan hal yang mustahil " Ujar  candra meyakinkanku

Walikelas yang kami tunggu , akhirnya masuk kelas dengan membawa beberapa amplop pengumuman kelulusan  , setelah mengucap salam dan menyapa kami satu persatu beliau memberikan beberapa arahan dan nasehat yang menurut ku sudah tidak terlalu penting dibanding amplop yang beliau bawa

Saatnya tiba....

Satu persatu teman-teman ku dipanggil untuk menerima amplop pengumuman kelulusan , hingga tiba giliran aku yang berada di nomer absen terakhir karena berawalan huruf T .
Kulihat teman-teman ku semua belum membuka amplopnya , mereka melemparkan senyum kepadaku dengan tulus ikhlas .

Dengan mengumpulkan semangat yang tersisa , kami keluar kelas menuju halaman belakang sekolah untuk bersama sama membuka amplop pengumuman kelulusan yang baru kita terima. 

" Bismillahirrohmanirrohim " Ucapan basmalah bersama kita baca seiring dengan membuka amplop pengumuman kelulusan bersama sama.

" Alhamdulillah .....Horeeee ..." kompak teman-teman berteriak
Aku tak bisa berkata apa-apa,  air mataku mengalir deras membasahi pipi tak terbendung lagi , teman-teman yang menyadari tangisan ku semakin mendekat , merapat dan merampas kertas yang aku keluarkan dari dalam amplop .

Sekali lagi mereka berteriak " Alhamdulillah .....Horeeee ...Tri Lulus........" dan tanpa menunggu komando teman-teman putri  serentak memelukku erat .

Entah sejak kapan bapak – ibu guru ada dibelakang kami , Tiba – tiba suara tepuk tangan yang sangat keras memenuhi  halaman belakang sekolah dan bu Rieke menghampiriku, memberiku selamat dan memelukku dengan  penuh kasih sayang “selamat ya nak.... “ Ucapnya 

Satu hikmah terindah yang aku dapatkan hari itu , yang tidak pernah aku peroleh dari literature dan guru manapun bahwa kekuatan doa dan kebulatan tekad akan memunculkan super hero pada diri kita untuk bisa survive

" Terimakasih teman-teman,  kalian sahabat sejati ku " Ujar ku lirih