JAUHILAH PERDEBATAN

 JAUHILAH PERDEBATAN


Syeikh Utsaimin -rohimahulloh- mengatakan:


“Biasanya orang yang suka debat akan dihalangi dari KEBERKAHAN ilmu.”


Karena kebanyakan orang yang suka debat, biasanya hanya ingin memenangkan pendapatnya, sehingga dia terhalang dari keberkahan ilmu.


Adapun orang yang menginginkan kebenaran, sungguh kebenaran itu mudah dan dekat dengannya, tidak perlu ada perdebatan panjang karena kebenaran itu jelas.


Oleh karenanya, kamu akan dapati para ahli bid’ah biasa berdebat dalam bid’ah-bid’ahnya, namun ilmu mereka kurang berkah, tidak ada kebaikan pada ilmu mereka.


Kamu akan dapati mereka saling berdebat dan berbantah-bantahan, namun berakhir dengan kenihilan, mereka tidak sampai kepada kebenaran, karena mereka hanya menginginkan pembelaan terhadap apa yang mereka jalani.


Maka, siapapun yang berdebat untuk memenangkan pendapatnya, biasanya dia tidak diberi taufiq (untuk sampai pada kebenaran), dan tidak menemukan keberkahan pada ilmunya.


Adapun orang yang berdebat dengan niat untuk mendapatkan ilmu, serta untuk menetapkan kebenaran dan membatalkan kebatilan, maka sungguh ini merupakan sesuatu yang diperintahkan, sebagaimana firman Allah ta’ala (yang artinya):


“Ajaklah (manusia) ke jalan Rabb-mu dengan cara yang hikmah dan nasihat yang baik, dan debatlah mereka dengan cara yang paling baik”. [QS. An Nahl: 125].”