Komunitas Kaum Waria Surabaya Berkunjung ke PWA Jatim

Komunitas Kaum Waria Surabaya Berkunjung ke PWA Jatim


Ada yg tampak menarik bahkan rada 'aneh' menurut sebagian orang, di sekretariat PW Aisyiyah Jatim kemarin, rabu 19  Agustus 2016..

Pasalnya, karena hari itu, Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan PWA Jatim bersama Pusat Koperasi BUEKA As Sakinah Jatim kedatangan tamu yg memang sudah agak lama mengantri untuk bersilaturahmi.

Ya, 'rada aneh', karena sebelumnya kami memang belum pernah mendapat kunjungan dari  pengurus Yayasan Ekspresi Warna Surabaya, sebuah yayasan yg membina komunitas kaum waria di Surabaya,  atau reinkarnasi dr Perwakos (Persatuan Waria Sby).

Tentu, silaturahmi mereka bukan tanpa maksud, karena kedatangan mereka memang ingin 'meguru' imu tentang koperasi ke Puskop BUEKA As Sakinah. Malah, tak cuma 'berguru', mereka juga bermaksud bernaung dibawah payung  koperasi milik ormas perempuan berkemajuan di Jatim ini.

 "Terus terang, Kami ingin menghindari para 'Nelinda' unt memenuhi semua kebutuhan kami", tukas salah satu pengurus pd kami. Oh ya 'Nelinda' yg dimaksud bukan nama seseorang, tapi akronim dr Nenek2 Lintah Darat dlm istilah komunitas mereka, atau orang Jawa lebih mengenalnya dengan istilah 'Bank Tetel', sebuah 'lembaga' non formal transaksi keuangan yg acap merugikan fihak peminjam.

Dan, silaturahmi pun belum menghasilkan sebuah keputusan, karena banyak hal perlu dipertimbangkan, terutama yang berkaitan dengan tupoksi kami yakni, :maaf' soal status dan jenis kelamin mereka secara definitif. Karena keanggotaan sebuah koperasi memang harus jelas klasifikasi kelaminnya,

Misalnya, Koperasi dengan keanggotaannya perempuan atau laki-laki, nah mereka masuk yang mana?.Atau perlu ada 'ijtihad' status dengan mengklarifikasikan mereka sebagai anggota 'istimewa'. Tentu, semua perlu untuk didiskusikan.

Lalu, untuk yang berkaitan dengan eksistensi komunitas mereka, biarlah kami menunggu 'fatwa' dr Majelis Tabligh PWA Jatim, yang jelas kami ingin berkontribusi untuk membimbing mereka ke kehidupan yang lebih baik, apalagi jika ada niat baik untuk kembali menemukan jati dirinya sebagai kaum laki-laki sejati. Agar mereka tak lagi termaginalkan, dan bisa hidup 'layak' berdampingan bersama anggota masyarakat yg lain. Semoga.( Sumiati/ Bunda Tri )
Komunitas kaum waria Surabaya atau reinkarnasi dr Perwakos (Persatuan Waria Sby).