LS blusukan ke Gedung PTPN XI ,Gedung Tua di Kampung Eropa
LS blusukan ke Gedung PTPN XI , Gedung Tua di Kampung Eropa
Gedung PTPN XI ,Gedung Tua di Kampung Eropa
Komunitas love suroboyo kali ini blusukan ke gedung PTPN XI ,Gedung Tua di kawasan kampung Eropa Surabaya . Gedung peninggalan jaman Belanda yang masih terlihat cantik dan terpelihara dengan baik. ada jam antik yang masih terawat .
Untuk pertamakalinya komunitas love
suroboyo mengajak komunitas lain pecinta surabaya lengkap dengan sejarahnya
blusukan ke kampung eropa , sesuai jargon LS " kenali dan cintai kota mu
" , antara lain dari anggota Tim 11 Von Faber,
Indonesian History dan Surabaya Heritage Society), Dino Kilaan (ex fg
Antara), Rin n her daughter , Mojokerto Heritage Community .
Baca : ls-blusukan-kampung-eropa-surabaya
Gedung PTPN XI yang
berada di Jalan Merak No. 1 Surabaya ini merupakan gedung tua , Halaman
nya cukup luas, dengan taman yang
ditanam rumput menghijau segar dan pepohonan pakis, palem dan beberapa jenis
pohon lain yang memberi kesan yang sejuk.
saatnya love suroboyo breafing awal
Tembok yang tidak terlalu tinggi membatasinya dengan taman luar di tepi jalan di depannya.
Pilar-pilar yang
cukup tinggi, delapan buah di bagian depan, menyangga bagian depan bangunannya.
Tiang bendera terasa sedikit mengganggu, mungkin akan lebih indah jika ditanam
di atas gedung.
Di delapan pilar
besar nampak kuat dan kokoh menyangga bagian depan gedung ini yang mampu berpadu
dengan pola simetris di sayap kiri dan kanan bangunannya. Ornamen-ornamen
cantik menghiasi dinding depan gedung tampak. Hamparan rumput hijau juga
menghias halaman depan dari gedung ini.
Tepat di ujung atas
depan gedung terdapat jam dinding sangat besar. Sangat takjub melihat gedung
peninggalan kolonial Belanda yang sampai sekarang masih kokoh dan terawat
dengan baik.
Jam dinding di bagian
depan Gedung PTPN XI yang berhiaskan pola-pola konsentrik yang indah dan pola
dedaunan di bagian atasnya.
Bagian depan Gedung
PTPN XI ini dibangun dengan pola yang simetris di sayap kiri dan kanan
bangunannya, Perancangnya adalah
biro arsitek Batavia yang terkenal pada masa itu, yaitu Hulswit, Fermont &
Ed. Cuypers.
Pagar tembok rendah
dan taman luar Gedung PTPN XI yang tampak dipelihara dengan baik. Pembangunan
Gedung PTPN XI ini dimulai pada 1911 dan selesai dikerjakan pada 1921, namun
peresmiannya sendiri baru dilakukan pada 18 April 1924.
Gedung PTPN XI ini
semula adalah merupakan gedung Namblodse Venotschaaf Handels Vereeniging
Amesterdam, sebuah perusahaan perkebunan milik Hindia Belanda yang mengontrol
produksi gula di wilayah ini. Gedung ini menjadi Gedung PTPN XI setelah
Pemerintah Indonesia melakukan nasionalisasi perusahaan perkebunan asing yang
dimiliki Hindia Belanda pada 1958.
Gedung PTPN XI pernah menjadi lokasi perundingan antara Moestopo dan AWS Mallaby, sebelum meletusnya peristiwa 10 November, terkait ancaman Sekutu kepada rakyat Surabaya untuk menyerahkan senjata.
Gedung PTPN XI ini
memang pernah menjadi markas BKR dibawah Drg. Mustopo, serta Markas AD Jepang
pada jaman pendudukan.Ornamen bulat,
lengkung dan persegi di sayap bangunan Gedung PTPN XI. Dengan biaya murah, dan
dengan tangan besi,
Pada tahun 1930-an Pemerintah Hindia Belanda menjadi
pengekspor gula terbesar di dunia setelah Kuba, dengan 167 pabrik yang
menghasilkan 8 juta ton gula per tahun , Saat ini Gedung PTPN XI sebenarnya
telah dikelola sebagai tempat wisata bangunan tua.
sayang sekali Gedung PTPN XI dengan arsitektur asli sejak jaman belanda ini tidak banyak diketahui generasi muda Indonesia utamanya arek surabaya dikarenakan kendala ijin dan mahalnya biaya yang harus dibayar untuk bisa masuk ke gedung wisata bangunan tua di surabaya ini .
Anton , Penasehat Komunitas Love Suroboyo menyampaikan " generasi muda susah mengenal sejarah kotanya sendiri , dikarenakan mahalnya biaya yang harus di bayar untuk bisa masuk ke Gedung PTPN XI , LS harus mengeluarkan uang kas nya sebesar Rp. 500.000 sedangkan untuk foto prewedd mereka harus membayar Rp. 350.000 selisihnya lumayan , padahal fasilitas / spot yang boleh dikunjungi sama " jelas Anton
sayang sekali Gedung PTPN XI dengan arsitektur asli sejak jaman belanda ini tidak banyak diketahui generasi muda Indonesia utamanya arek surabaya dikarenakan kendala ijin dan mahalnya biaya yang harus dibayar untuk bisa masuk ke gedung wisata bangunan tua di surabaya ini .
Anton , Penasehat Komunitas Love Suroboyo menyampaikan " generasi muda susah mengenal sejarah kotanya sendiri , dikarenakan mahalnya biaya yang harus di bayar untuk bisa masuk ke Gedung PTPN XI , LS harus mengeluarkan uang kas nya sebesar Rp. 500.000 sedangkan untuk foto prewedd mereka harus membayar Rp. 350.000 selisihnya lumayan , padahal fasilitas / spot yang boleh dikunjungi sama " jelas Anton
perpustakaan yang ada di Gedung PTPN XI
Salah satu Gedung bersejarah di
Surabaya yang masih menyimpan Jam dinding kuno ,Kondisinya masih baik karena
dirawat dengan baik , Mesin jam ini masih berfungsi normal, dengan
mendatangkan tukang servis yang rutin merawat mesinnya adalah Gedung PTPN XI ( Bunda Tri / LS )
Anggota LS yang sedang melihat mesin jam yang masih aktif hingga saat ini
No comments:
Post a Comment