Veteran Mengajar Sekolah Kebangsaan di SDN Bulak Rukem I Surabaya
Veteran Mengajar Sekolah Kebangsaan di SDN Bulak Rukem I Surabaya
Sekolah Kebangsaan sebagai salah satu rangkaian Peringatan Hari Pahlawan 10 Nopember, digelar untuk mengenang kembali sekaligus belajar tentang sejarah perjuangan di Kota Surabaya, serta meneladani sikap patriotisme para pahlawan.
Soemadi selaku ketua ranting Legiun Veteran Repulik Indonesia mengingatkan kembali kepada ratusan pelajar kelas 1 - kelas 3 SDN Bulak Rukem I Surabaya agar tidak mudah terpengaruh budaya asing, khususnya budaya yang bersifat negatif. Masuknya budaya asing, dapat dengan mudah melunturkan nilai – nilai luhur perjuangan para pahlawan kota surabaya.
“Tugas para pelajar dalam meneruskan perjuangan para pahlawan adalah dengan cara belajar giat di sekolah. Karena sekolah adalah sarana untuk meneruskan perjuangan. Banyak budaya asing yang masuk dengan mudah, mengajarkan hal – hal baru, namun belum tentu baik bagi kita,” imbuh Soemadi
Dengan semangat berapi-api, I Ketut Sesel menjelaskan tentang perjuangannya saat ditugaskan di operasi saroya di pulau Timor Timor yang saat ini sudah melepaskan diri dari NKRI menyampaikan " Kami bersama pasukan mendarat dari laut ke darat yang diikuti oleh TNI AU ,TNI AD ,TNI AD dan POLRI dikirim tahun 1974 selama 7 tahun membawa kapal pembawa tank , Sesampai di kota dili tepatnya di pantai selatan kami berusaha mempertahankan kedaulatan NKRI hingga titik darah penghabisan " .terangnya
Pada kesempatan ini Muhadi , salah satu anggota Veteran berkesempatan Mengenalkan beberapa tokoh pejuang kemerdekaan yang sudah berjasa untuk indonesia sebelum merdeka
Selama 350 tahun dan dijajah hewan selama 3 setengah tahun , pejuang dan pahlawan yang masih hidup bersatu melawan penjajah yang masih ada dan tertinggal di Indonesia , tepat tanggal 17 agustus 1945 Indonesia memiliki presiden pertama Ir. Sukarno dan Hatta dengan Jendral Sudirman sebagai panglimanya .
Soemadi selaku ketua ranting Legiun Veteran Repulik Indonesia mengingatkan kembali kepada ratusan pelajar kelas 1 - kelas 3 SDN Bulak Rukem I Surabaya agar tidak mudah terpengaruh budaya asing, khususnya budaya yang bersifat negatif. Masuknya budaya asing, dapat dengan mudah melunturkan nilai – nilai luhur perjuangan para pahlawan kota surabaya.
“Tugas para pelajar dalam meneruskan perjuangan para pahlawan adalah dengan cara belajar giat di sekolah. Karena sekolah adalah sarana untuk meneruskan perjuangan. Banyak budaya asing yang masuk dengan mudah, mengajarkan hal – hal baru, namun belum tentu baik bagi kita,” imbuh Soemadi
Dengan semangat berapi-api, I Ketut Sesel menjelaskan tentang perjuangannya saat ditugaskan di operasi saroya di pulau Timor Timor yang saat ini sudah melepaskan diri dari NKRI menyampaikan " Kami bersama pasukan mendarat dari laut ke darat yang diikuti oleh TNI AU ,TNI AD ,TNI AD dan POLRI dikirim tahun 1974 selama 7 tahun membawa kapal pembawa tank , Sesampai di kota dili tepatnya di pantai selatan kami berusaha mempertahankan kedaulatan NKRI hingga titik darah penghabisan " .terangnya
Pada kesempatan ini Muhadi , salah satu anggota Veteran berkesempatan Mengenalkan beberapa tokoh pejuang kemerdekaan yang sudah berjasa untuk indonesia sebelum merdeka
Selama 350 tahun dan dijajah hewan selama 3 setengah tahun , pejuang dan pahlawan yang masih hidup bersatu melawan penjajah yang masih ada dan tertinggal di Indonesia , tepat tanggal 17 agustus 1945 Indonesia memiliki presiden pertama Ir. Sukarno dan Hatta dengan Jendral Sudirman sebagai panglimanya .
Pada sesi tanya jawab, Putra siswa kelas 3 SDN Bulak Rukem I No. 258 Surabaya menyempatkan menanyakan tentang senjata apa yang digunakan untuk melawan musuh . Sunaryoto menjelaskan, dulu para pejuang memakai bambu runcing namun lama - lama mereka menggunakan senjata rampasan perang dan juga senjata canggih yang dibeli negara seperti meriam , bom , tembak dll
Veteran yang saat ini berkesempatan memberikan materi kebangsaan dari dari beberapa cerita yang berbeda antara lain dari veteran pembela kemerdekaan dalam operasi trikora membebaskan irian barat , Veteran Dwikora membela konfrontasi dengan malaysia dan Pembebasan Timor Timor serta Veteran pasukan perdamaian sedangkan Veteran anumerta adalah veteran yang meninggal dalam pertempuran .
Veteran yang saat ini berkesempatan memberikan materi kebangsaan dari dari beberapa cerita yang berbeda antara lain dari veteran pembela kemerdekaan dalam operasi trikora membebaskan irian barat , Veteran Dwikora membela konfrontasi dengan malaysia dan Pembebasan Timor Timor serta Veteran pasukan perdamaian sedangkan Veteran anumerta adalah veteran yang meninggal dalam pertempuran .
Sebelum Diakhiri para veteran meminta siswa SDN Bulak Rukem I untuk menyanyikan lagu Indonesia Merdeka , Garuda Pancasila dan lagu daerah jawa timur cublak cublak suweng dengan penuh semangat dan keceriaan dan diakhiri dengan foto bersama para veteran . ( Bunda Tri)
Subhanallah bunda, terima kasih reportx
ReplyDelete