Sucikan Diri

Sucikan Diri

Hari-hari ini penuh makna dibanding hari-hari kita yang lain diluar bulan ini. Hari dengan kemuliaan tiada tandingnya, keberkahan tiada bandingnya, karunia tak ada padanannya, ampunan tiada kembarannya diluar Ramadhan ini.

Hari kita yang lalu tak luput dari dosa, baik yang besar maupun serpihan-serpihan kecil yang sepele atau kita anggap enteng. Namun betapapun volume dan frekeunsi dosa itu tetap ia tercatat rapih oleh para malaikat yang telah ditugaskan-Nya.

Dosa-dosa itu tetap menjadi lubang dalam hidup kita. Cara menutupinya adalah menambalnya dan tak membuka dan membongkarnya kembali dalam perjalanan hidup ini.

Bulan ini ibarat samudera ampunan karunia-Nya,disediakan untuk membasuh dosa-dosa. Membersihan dan menyucikan diri kembali. Semua kembali pada kita,apakah disamudera ini hanya sekedar membasuh diri saja atau bahkan berkali-kali mandi dalam kesejukan dan kejernihannya untuk menyapu habis debu-debu dosa yang selama ini melekat dan membebani sekujur tubuh? Atau cuķup bergembira dengan sekedar tertawa ditepiannya sambil memercikan air dengan membenturkan telapak kaki.

Ini adalah kesempatan luar biasa dan mulia, jangan sampai suatu waktu kelak saat yang lain bersuka cita memanen amal, kita masih dirundung gelisah dan meminta sejenak bisa kembali kedunia sekedar membasuh dosa dan hal itu sangat mustahil. Mari bertaubat dalam hari-hari Ramadhan yang masih tersisa.

Edisi Pesantren Ramadhan 1438 H